-
Sama-Sama Putus Asa
Mencoba, gagal, mencoba lagi, gagal lagi, mencoba sekali lagi, lalu gagal sekali lagi. Siklusnya selalu seperti itu. Sepertinya setiap usaha dan harapan yang terselip dalam setiap percobaan tak cukup untuk menghalau setiap kegagalan. Semua berakhir dengan kecewa. Takdir seperti mengarah kepada kekecewaan, berbuah deretan keputusasaan. Aku hidup seperti ini. Semua berakhir dengan kegagalan, semua berakhir… Continue reading
-
Yang Terekam Di Sekitar Kematian
“Untuk mereka yang telah pergi, dan mereka yang terpaksa ditinggalkan” Siang itu, selepas menuntaskan sepiring nasi dan beberapa butir obat penurun demam, kau masih meresapi salah satu bait lagu “Putih” dari Efek Rumah Kaca, yang sedari tadi kau putar berkali-kali. Kau amat menyukai liriknya, yang kurang lebih begini bunyinya, “Dan kematian, keniscayaan. Di persimpangan, atau… Continue reading
-
Hidup Dari Satu Kekalahan Ke Kekalahan Lainnya
Tanggal 17 dan 19 Mei, saya mau tak mau harus bangun lebih pagi dari biasanya. Jika biasanya saya bangun pukul 10, saya mempercepat satu jam menjadi jam 9. Hanya satu niat saya untuk bangun lebih pagi, yaitu untuk mengikuti “war” tiket Coldplay yang penjualan tiketnya dibuka mulai pukul 10 tepat. Dengan bangun lebih pagi—satu jam… Continue reading
-
Dari Jauh
Hanya dari jauh. Benar-benar dari jauh. Dan sangat jauh. Tak sekadar jarak, tapi juga rasa. Terkadang aku berharap mampu memangkas jarak, lalu mendekat untuk paham apa-apa yang terjadi. Tapi itu terlalu berlebihan dan tak tahu diri, sebab aku tak tahu bagaimana caranya memangkas jarak, dan aku juga tak tahu apa yang sebenarnya memisahkan. Semu, kabur,… Continue reading
-
Tahun Kesepuluh
19 Februari 2013. Tanggal itu, hari itu, akan selalu Aku ingat sampai kapan pun. Tanggal yang mengubah segalanya, tanggal yang paling gelap, dan tanggal yang paling menyesakkan. Sebuah kabar paling buruk datang di penghujung hari, meruntuhkan segalanya, semua yang sudah tertata rapi dan siap dilalui. Itu adalah tanggal di mana Ayah meninggal. Tiba-tiba saja, tak… Continue reading
-
Pencerita Menderita
Sepertinya jam tidur saya kelewat larut. Sepertinya waktu menganggur saya juga masih lebih banyak dari waktu sibuk saya. Dan sepertinya isi kepala saya terlalu banyak menyediakan ruang untuk pikiran-pikiran yang tak seharusnya saya pikirkan. Lalu muncullah pikiran ini; bahwa selama ini saya hidup dalam ironi yang saya ciptakan sendiri. Saya hidup dalam keterpurukan yang saya… Continue reading
-
Memelihara Kenangan
Kalau boleh jujur, aku suka sekali dengan kerja-kerja pengarsipan. Aku memang tidak tekun (bahkan tidak terjun) melakukannya. Aku tidak bergabung dengan para pekerja arsip, bahkan aku juga awam dengan kerja-kerja pengarsipan yang benar-benar serius. Tidak, aku tidak seserius itu. Yang aku tahu, salah satu bentuk kerja pengarsipan adalah memelihara kenangan. Ini bisa berarti personal atau… Continue reading
-
catatan penghabisan
sialan, tahun ini melelahkan sekali. tahun yang awalnya aku kira akan menyenangkan (dan memang menyenangkan di beberapa hal), ternyata membuatku bermandikan keringat, sesekali air mata, dan membuatku sering-sering berhenti, bersandar, sembari menarik napas panjang. dan ini sudah di penghabisan. keringat tak kunjung kering, air mata tak juga reda, dan tarikan napasku semakin panjang, semakin dalam.… Continue reading
-
Sudah Sejauh Ini, Masih Mau Menyerah?
Lagi-lagi aku tak bisa memulai tulisan dengan baik. Lagi-lagi aku tak tahu harus menulis apa, harus memulai dari mana. Namun ya sudah, toh kalian tahu bagaimana semua tulisan di blog ini dimulai: tak pernah benar, tak pernah halus, dan tak pernah jelas. Tipikal. Sebenarnya aku hanya ingin bercerita, seperti biasa. Kalian pasti tahu, bahwa aku… Continue reading
-
Tentang Cerita yang Harus Terhenti Sebelum Dimulai
pelajaran bercerita dimulai ketika matahari sudah selesai mandi rambutnya tergerai, membelai gugusan pegunungan yang perlahan tak hijau. ada asap di sana mungkin itu pendaki, yang meniti langkah demi langkah, untuk sebuah cerita aku selalu bercita-cita menjadi pencerita menyusun kata demi kata, merangkai adegan demi adegan, memantapkan hati untuk menumpahkan mungkin tidak akan panjang, atau mungkin… Continue reading
-
SEBUAH CATATAN ANJANGSANA
Sebelumnya, saya ingin bilang bahwa jarak antara Batu ke Yogyakarta itu jauh sekali. Tiga ratus kilometer lebih, dan akan menjadi dua kali lipat jauhnya jika pulang-pergi. Jarak ini akan semakin terasa jauh dan melelahkan jika ditempuh dengan menggunakan motor, sendiri pula. Itulah yang saya lakukan pekan lalu, perjalanan Anjangsana ke Yogyakarta, naik motor, dan sendiri.… Continue reading
-
Dua Puluh Lima Tahun
Hari ini, 7 Agustus, usia saya dua puluh lima tahun. Seperti yang sudah-sudah, tak ada banyak ucapan, dan tak ada perayaan, sebab memang tidak perlu dan saya tidak terbiasa dengan hal itu. Saya juga tidak terlalu suka dengan perayaan ulang tahun. Terlalu banyak orang, dan terlalu banyak basa-basi. Tak perlu juga ada traktir-traktir seperti yang… Continue reading
-
Bagaimana Kalau Suatu Saat Menik Mati?
Bayangan akan kematian rasanya sudah menjadi hal yang kerap datang tiba-tiba, dan jadi tak pernah aku inginkan. Jangankan mengahdapinya di dunia nyata, menghadapinya dalam konteks membayangkan pun rasanya aku sudah tidak sanggup. Ayah, Emak (nenekku, ibu dari Ayah), adalah bayangan kematian yang entah mengapa pada akhirnya menjadi kenyataan. Walau bayangan kematian adalah bayangan yang tak… Continue reading
-
Kali Ini Saya Benar-Benar Rindu
Benar. Kali ini saya benar-benar rindu. Bukan rindu yang sekadar lewat, bukan pula rindu yang muncul akibat momentum singkat saja. Kali ini saya benar-benar rindu. Rindu yang benar-benar rindu. Semua gara-gara teman-teman yang lagi-lagi membangunkan memori yang pernah terekam, sadar atau tidak. Satu per satu, memori itu muncul dalam ingatan, diperkuat oleh beberapa potret, beberapa… Continue reading
-
Berat, Ya
Apa yang harus ditulis oleh orang yang sedang berantakan kocar-kacir tidak karuan? Ya jelas tidak ada. Bukannya membereskan segala masalah, ini malah menulis. Menulis untuk mencurahkan segala uneg-uneg, menceritakan tumpukan masalah yang mungkin akan dibaca banyak orang? Dasar bodoh! Lagi-lagi aku ragu, apakah benar apa yang dikatakan orang bahwa dengan menulis, kita bisa sedikit… Continue reading
-
Pada Akhirnya
Anginnya masih tak terlalu kencang, sehingga aku tak perlu melilitkan apapun di leher. Hawanya pun belum terlalu dingin, meski aku masih tetap harus memakai jaket dan menyedekapkan tanganku sambil berjalan, entah melewati apa, entah menuju apa. Tak ada apa-apa di sekelilingku. Hanya aku, serta sederet penyesalan yang masih betah melekat, tak berniat pergi. Kadang, langkah… Continue reading
-
Kalah
Kalau hidup sudah berhadapan dengan jurang kekalahan, terjerembabnya bisa sangat dalam, sangat gelap, sangat sempit, dan sangat sakit. Kekalahan memang tak mengenal kompromi. Sakit akibat kekalahan pun kadang terlampau sulit untuk diobati. Jalan keluarnya, adalah menikmati kekalahan, menikmati rasa sakit akibat kekalahan, dan merayakannya. *** Chelsea lagi-lagi harus menelan pil pahit, setelah dikalahkan oleh Liverpool… Continue reading
-
Bagaimana Kalau Kita Mulai Dari Awal Saja?
Selasar gedung fakultas. Aku ingat betul tempat itu, tempat di mana semuanya berubah menjadi sangat dingin, sangat tak menyenangkan. Tempat ini adalah awal dari segala kebekuan yang melanda kita, aku dan kamu. Tempat ini menjadi awal dari segala canda yang terhenti, tawa yang canggung, dan rasa tak mengenakkan yang ada di antara kita. Sejak dari… Continue reading
-
Mendung Kelabu di London Barat
London Barat mendung kelabu, dan jangan menulis ketika sedang marah Continue reading
-
Apa Kabar, Kasih Sayang?
Kamu apa kabar? Baik-baik saja, kan? Bagaimana? Sudah kah kamu berniat memaafkanku? Selamat Hari Kasih Sayang, ya Continue reading
-
Menutup Tahun dengan Maaf, dan Tetap Mencintaimu
Ini mungkin akan jadi tulisan yang terakhir, sebab aku sudah lelah, dan entah harus melakukan apa lagi. Semoga kamu membaca tulisan ini, dan menerima maafku. Juga cintaku, mungkin? Continue reading
-
Apakah Noah Masuk Dalam Playlist-mu yang Penuh dengan KPop Itu?
Kamu mendengarkan Noah, kan? Continue reading
-
Jadi, Kamu Maunya Mi Ayam atau Bakso?
Apakah kamu berkenan jika aku ajak makan mi ayam atau bakso, sekaligus menerima permintaan maafku? Apakah kita bisa saling mencintai lagi? Continue reading
-
Yang Tersisa Dari Kesalahan dan Kebodohan Hanyalah Penyesalan
Aku masih mencintaimu. Benar-benar mencintaimu Continue reading
-
MAAF
Bahkan untuk meminta maaf saja membutuhkan sebuah unggahan blog alih-alih menghubunginya langsung? Dasar pengecut!! Continue reading
-
Keterpurukan Adalah Jalan, dan Menyerah Adalah Anak Panah
AWAS POLISI! JANGAN SAMPAI MEREKA MENGETUK RUMAHMU DAN MEMORAK-PORANDAKAN SEGALA YANG TERLIHAT. TAPI BANGSAT TETAPLAH BANGSAT, SEBAB NASI MEMANG TAK SEHARUSNYA DISEBAR BEGITU SAJA Continue reading
-
Ketika Sang Raja Menciptakan Asam Lambung
ASAM LAMBUNG JANCOOOKKKK Continue reading
-
52
Kalau Ayah masih hidup, hari ini Ayah genap berusia 52 tahun. Belum bisa disebut tua, tapi juga sudah tidak muda lagi. Dan berhubung beliau sudah agak lama meninggal, aku buatkan saja tulisan seperti ini. Ya hitung-hitung sebagai persembahan hari jadi beliau, lah. Gitu aja pembukaannya, dan silakan dibaca. *** Ayah, selamat ulang tahun, ya. Hari… Continue reading
-
Dan Ternyata Saya Juga Bukan Apa-Apa, Bukan Siapa-Siapa
Setelah saya menulis tentang ‘Rindunya Ternyata Sementara’, ada sedikit rasa bersalah dalam diri saya. Ketika saya bilang bahwa ternyata saya tidak serindu itu dengan kawan-kawan saya, ternyata saya sudah mencederai beberapa kepercayaan dan kerinduan yang mereka berikan pada saya. Tidak ada yang protes langsung, sih (dan sepertinya teman-teman saya juga tidak baca tulisan saya), tapi… Continue reading
-
Rindunya Ternyata Sementara
Beberapa hari lalu, teman sekelas semasa kuliah saya mengunggah sebuah kolase video, yang isinya potongan-potongan video kegiatan acak selama kuliah. Ada video kegiatan di kelas ketika sedang kuliah, video di luar kelas, dan semacamnya. Menontong video itu, ada perasaan-perasaan rindu yang muncul dalam diri, meskipun saya tidak seakrab itu dengan semua teman-teman kuliah. Selain kenyataan… Continue reading
-
Aku Tidak Hidup Sendiri
Sudah hampir 23 tahun usiaku, dan aku masih saja seperti ini. Entah sudah berapa lama, mungkin tiga atau empat tahun terakhir, aku selalu punya anggapan bahwa aku bisa hidup sendiri, aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri, dan aku bisa melakukan apapun sendiri. Selama itu pula, aku merasa tidak, tepatnya belum membutuhkan bantuan orang lain. Aku selalu… Continue reading
About Me
Menulis, menulis, menulis, menangis. Kunjungi @alunberingin untuk berteman atau sekadar silaturahmi